Sumber Gambar: Indonesia-Investments.com |
Fernayou Blog – Hai
kawan FB, apakabar?
Di awal tahun ini, saya akan sedikit membahas tentang salah
satu keunikan dari Indonesia, salah satu cara kita memperlihatkan bagaimana
kita mencintai Indonesia, salah satu hal yang membuat Indonesia menjadi suatu
negara yang besar. Apa itu? Tentu saja tentang uang. Mengapa uang? Uang,
seperti yang sobat ketahui, selalu dapat membuat orang menjadi bahagia, sedih,
marah, atau bahkan gila. Benda kecil itu di zaman sekarang ini menjadi salah
satu barang yang dapat membuat berbagai perubahan dalam diri seseorang atau
bahkan dunia itu sendiri. Dengan uang
ini, kita dapat membuat dunia ini bergerak, entah menjadi lebih baik atau
menjadi lebih buruk.
Namun jika membahas tentang uang, kemungkinan untuk menuliskannya menjadi sebuah buku
memerlukan beratus-ratus halaman. Untuk itu, saya hanya akan membahas uang,
lebih tepatnya mata uang tercinta kita, yaitu Rupiah. Rupiah adalah mata uang
Indonesia yang sudah digunakan lama sebagai alat penukaran untuk jasa ataupun
barang di bumi Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Well, mari kita lebih
mengenal rupiah. Keep reading folks!
Tak Kenal Maka Tak Sayang: Rupiah dan Sejarahnya
Menurut UU No. 7
Tahun 2011 Tentang Mata Uang Pasal 2, Rupiah merupakan mata uang resmi Negara
Kesatuan Republik Indonesia (selanjutnya disebut NKRI) dan sebagai alat
pembayaran yang sah di wilayah NKRI, terdiri dari uang kertas dan logam, dan
disimbolkan dengan Rp. Mata uang ini dicetak dan diatur oleh Bank Sentral
Indonesia, yaitu Bank Indonesia dan memiliki kode ISO 4217 IDR. Rupiah ini wajib digunakan dalam setiap transaksi
keuangan dan penyelesaian kewajiban yang melibatkan pembayaran uang yang
terjadi di wilayah NKRI (UU No. 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang Pasal 21).
Menurut
sejarahnya, kata Rupiah diambil dari bahasa Sansekerta, “rupya” yang berarti
perak. Namun seiring dengan pelafalan Indonesia, akhirnya kata rupya berganti
menjadi rupiah. Namun sebelum menjadi rupiah, pada awal kemerdekaan, Indonesia
menggunakan mata uang yang disebut sebagai ORI (Oeang Repoeblik Indonesia). Walaupun
penggunaan ORI sudah dimulai sejak 1945, namun ORI pertama beredar secara resmi
pada tanggal 30 Oktober 1946 yang dicetak oleh Percetakan Canisius. ORI ini hanya
dicetak di Yogyakarta, oleh sebab itu ORI menjadi salah satu mata uang yang
cukup langka. Walaupun langka, nilai mata uang ini terbilang rendah
dibandingkan dengan uang yang dikeluarkan oleh de Javasche Bank. Mata uang ORI ini hanya beredar selama 4 tahun
saja di Indonesia.
Pada tanggal 2
November 1949, Indonesia baru menetapkan Rupiah sebagai mata uang kebangsaan
yang baru. Salah satu hal yang unik adalah, Kepulauan Riau dan Irian Barat
memiliki mata uang Rupiah mereka sendiri. Kepulauan Riau mengeluarkan uang
Rupiah mereka pada sekitaran tahun 1960-an. Namun pada tanggal 1 Juli 1964,
mata uang Rupiah Riau ini sudah tidak dapat digunakan lagi. Yang unik dari
Rupiah Riau ini adalah nilainya yang lebih tinggi dibandingkan dengan Rupiah
‘nasional’, dimana nilai satu Rupiah
Riau ini sama dengan 14.7 Rupiah. Selain Kepulauan Riau, Irian Barat juga pernah
mengeluarkan rupiahnya sendiri. Mata uang Rupiah Irian Barat ini beredar
sekitar tahun 1961 hingga 1971, hingga dihapuskan pada tahun 1974. Seperti
Rupiah Riau, Rupiah Irian Barat juga memiliki nilai yang lebih tinggi
dibandingkan dengan Rupiah Indonesia. Satu
Rupiah Irian Barat sama dengan 18.9 Rupiah.
Selanjutnya
beberapa peristiwa pernah mewarnai mata uang ini. Berbagai peristiwa inflasi
yang menyebabkan nilai rupiah menjadi melemah, berbagai aksi-aksi yang
dilakukan oleh pemerintah hingga membuat rupiah menjadi benar-benar kuat,
hingga nilai rupiah yang naik turun di neraca ekonomi dunia sekarang ini.
Mencintai Rupiah? Caranya?
Mencintai Rupiah
mungkin tidak sesulit yang sobat FB pikirkan. Sebenarnya beberapa cara untuk
mencintai rupiah sangatlah sederhana. Walaupun sederhana, aksi untuk mencintai
rupiah ini akan sangat berpengaruh pada kedaulatan Indonesia. Namun, mungkin
beberapa aksi untuk mencintai rupiah ini Anda sepelekan yang akhirnya membuat
sobat dengan tidak sadar sudah seperti mengacuhkan rupiah dan berakhir menjadi
seperti tidak mencintainya lagi. Tanpa berlama-lama lagi, mari kita lihat
beberapa cara untuk mencintai rupiah menurut Fernayou.
1. Menggunakan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Sumber Gambar: TribunNews.com |
Well,
sederhananya begini, jika saja kita yang berstatus sebagai warga negara
Indonesia saja tidak mau menggunakan Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah di
tempat, di rumah kita sendiri, bagaimana mungkin orang asing mau menggunakan
mata uang kita sendiri? Selain itu, dengan setidaknya menggunakan rupiah
sebagai mata uang untuk melakukan pembayaran yang sah di Indonesia ini, kita
juga dapat meningkatkan perekonomian Indonesia itu sendiri. Dengan semakin
banyaknya rupiah yang dibutuhkan dan digunakan, maka nilai rupiah itu sendiri
akan semakin menguat, yang berakhir dengan peningkatan kesejahteraan ekonomi
kita sebagai warga negara. Jadi, mari kita lebih banyak menggunakan rupiah
sebagai alat pembayaran yang sah di sekitar kita.
2. Jaga dan Rawat Rupiah yang Anda Miliki
Sumber Gambar: Kompasiana.com |
Rupiah, uang yang
Anda gunakan setiap transaksi pembayaran di Indonesia ini juga harus sobat jaga
dan rawat. Inilah hal yang kadang mungkin tanpa sadar kita lakukan, dimana saat
kita tidak benar-benar menjaga dan merawat rupiah yang kita miliki. Bagaimana
kita merawat dan menjaga rupiah yang kita miliki?
Menurut Bank
Indonesia, melalui dokumen yang mereka unggah di website
resmi mereka, ada “5
Jangan” yang dapat kita lakukan untuk menjaga rupiah kita. Kelima jangan ini
dapat membuat kita semakin mudah untuk melihat dan mengenali keaslian rupiah.
Kelima jangan tersebut antara lain; jangan di lipat, jangan dicoret, jangan
distapler, jangan diremas, dan jangan dibasahi. Dengan melakukan kelima jangan
tersebut, kita dapat mengenali dengan lebih mudah keaslian dari rupiah kita,
dan dapat merasa lebih aman untuk melakukan transaksi dengan uang tersebut.
Selain itu, Anda juga harus mengenali uang rupiah Anda. Bagaimana? Anda sudah pernah mendengar 3D? Anda dapat mengenali uang rupiah Anda dengan mudah dengan 3D, yaitu Dilihat, Diraba, dan Diterawang. Penjelasan selengkapnya, Anda dapat melihatnya di video dibawah ini.
3. Hati-hati dalam Bertransaksi
Sumber Gambar: www.akuntansilengkap.com/ |
Berhati-hati dalam bertransaksi juga menjadi salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk
memperlihatkan rasa cinta kita kepada Rupiah. Dalam setiap transaksi yang kita
lakukan dengan rupiah, kita dapat berhati-hati agar kita tidak mendapatkan
rupiah yang palsu. Rupiah yang palsu tentu saja tidak bernilai sama sekali,
layaknya kertas putih yang mungkin kadang sobat temukan di pinggir jalan.
Selain tidak bernilai, rupiah palsu juga tentu saja seperti menghina mata uang
kita. Sebuah ‘mata uang mainan’ yang tidak bernilai digunakan untuk
bertransaksi di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia kita ini.
Istilahnya, mata uang mainan disamakan dengan mata uang Rupiah kita. Kan, agak
lucu gitu.
Nah, jika kita
lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi apapun, kita dapat secara langsung
mengurangi peredaran rupiah palsu yang ada di Indonesia ini. Oh ya, For Your Information, semua mata uang
rupiah palsu yang sobat temukan benar-benar tidak bernilai, jadi jika sobat
mendapatkan rupiah palsu dan ingin menggantinya, Bank Indonesia tidak akan mau
melakukan hal tersebut untuk sobat. Jadi, apapun alasannya, rupiah palsu tidak
akan diganti oleh Bank Indonesia, maka dari itu, mari lebih berhati-hati dalam
bertransaksi.
Penutup
Walaupun rupiah sekarang sedang terlihat lemah, namun marilah kita tetap mencintainya. Mencintai rupiah ini dapat kita perlihatkan dengan beberapa cara di atas. Selain itu, dengan mencintai rupiah ini kita juga telah menjadi salah satu aksi untuk membela Indonesia tercinta kita. Dengan mencintai dan melakukan beberapa aksi di atas, kita juga telah membuat ekonomi Indonesia meningkat, yang berujung pada Indonesia yang semakin maju dan menjadi bangsa yang benar-benar besar di mata dunia.
Jadi, Jangan Ngaku Cinta Indonesia Kalo Belum #CintaRupiah!
Komentar