Fernayou
Blog – Hai kawan FB, apakabs???
Indonesia pada tahun 2017 menjadi negara dengan pengguna
internet terbesar yang menduduki posisi keenam. Dan menariknya lagi, pengguna
internet terbesar di Indonesia adalah orang-orang yang berumur sekitar 18-25
tahun, yaitu sebesar 49% pengguna internet Indonesia (APJII 2014). Hal itu
berarti bahwa Indonesia telah mulai berkembang pesat, khususnya dalam bidang
teknologi informasi. Hal ini juga berarti bahwa Indonesia juga perlu memiliki
wadah atau portal yang tepat untuk anak-anak muda Indonesia agar dapat
mengembangkan dirinya sendiri melalui berbagai karya, entah di dunia maya
ataupun nyata.
Banyak portal teknologi yang berbasi online yang tersebar di
Indonesia. Mulai dari portal-portal Komunitas, teknologi dan informasi, berita,
dan sebagainya. Dari situ, sobat sebagai pengguna internet dapat dengan mudah
mendapatkan berbagai hal yang sobat inginkan. Nah, sekarang, di artikel ini,
saya akan sedikit membahas satu portal berbasis web yang dapat saya
rekomendasikan untuk sobat. Entah sobat adalah penulis, remaja, menyukai
berita, an-up-to-date-person, suka memasak, sedang butuh penerangan untuk
relationship, geek, science lover, maupun sebagainya, sobat dapat mencari
informasi di satu portal ini. Wait, wait! Hold on! How can one portal become
one-stop area for Indonesian’s internet users? Sans, disini saya akan
membahasnya. Keep Reading Folks!
The Voice of Millennials and Gen-Z
Seperti yang sobat ketahui, Indonesia – dan mungkin dunia –
telah diinvasi oleh generasi-generasi baru. Sebut saja Millenials dan Gen-Z
(Generation Z). Kedua generasi ini masih dapat dikatakan sebagai generasi yang
masih muda. Dengan millennials yang merupakan generasi yang lahir antara tahun
1977-1995 dan Gen-Z merupakan generasi yang lahir antara tahun 1996-hingga
sekarang. Kedua generasi ini adalah generasi dengan persentase penduduk
terbesar yang ada di dunia. Maka dari itu, sudah pasti diperlukan setidaknya
satu wadah yang mempu memberikan mereka tempat berkreasi, mendapat informasi
dan sebagainya.
Portal yang saya maksud adalah portal buatan IDN Media. Portal
ini didirikan bersamaan dengan berdirinya perusahaan IDN Media pada tanggal 8
Juni 2014. Dengan nama IDNTimes.com, portal ini sudah menjadi salah satu
one-stop portal. Portal ini memiliki berbagai kategori untuk sobat yang
menyukai berbagai hal yang berbeda.
Kategor-kategori ini dapat sobat temukan dengan mudah di
bagian atas website. Mulai dari kategori untuk sobat yang terus up-to-date
dengan berita-berita; kategori untuk sobat yang suka dengan hal-hal yang masih
hangat dan viral di kalangan netizen; kategori untuk sobat yang suka mencari
artikel tentang hidup dan tips-tips membuat hidup lebih baik; kategori untuk
sobat yang suka mencari quiz tentang apapun bahkan hidup untuk lebih mengenal
diri sendiri; kategori tentang bisnis, sport, kesehatan, laki-laki, makanan,
otomotif, karya fiksi, opini, sains, teknologi, dan sebagainya.
Kategori-kategori ini juga beberapa berasal dari kategori ‘Community’, yaitu
kategori dengan artikel dari Komunitas IDN Times. Ya, IDN Times juga memiliki
Komunitas yang memungkinkan sobat – sebagai anggota Komunitas – mengirimkan
artikel buatan sobat sendiri. Selain kategori-kategori tersebut, IDN Times juga
memberikan beberapa Channels atau website eksternal dari IDN Media yang dapat
membantu sobat untuk mencari informasi-informasi lainnya.
Portal IDN
Media ini berformat Unlimited Scroll Websites. Jadi, kebanyakan artikel atau
bahkan semua artikel yang ada di portal ini dapat sobat lihat dalam satu
halaman saja. Bagaimana mungkin? Jadi, portal ini akan terus memuat
artikel-artikel sebelumnya jika sobat terus menggulir halaman ke bawah. Jadi,
sobat dapat melihat berbagai artikel tanpa perlu berganti-ganti halaman. Tentu
ini adalah salah satu hal yang dapat dikatakan sebagai kelebihan dibandingkan
dengan website serupa.
Oh ya, sebelumnya saya mengatakan bahwa sobat yang telah
menjadi anggota Komunitas dari IDN Times dapat mengirimkan artikel kepada IDN
Times. Hal tersebut sangatlah benar, dan yang menarik adalah sobat dapat
menghasilkan uang dari artikel-artikel yang terbit di IDN Times. Dapat uang ya?
Berarti bayar suatu biaya dong ke IDN Media? NGGAK! Santai, untuk menjadi
anggota IDN Times Community sangat mudah dan tentunya, GRATIS, FREE, NADA,
ZERO!
Namun ya, sudah pasti karena memiliki standar artikel yang
tinggi, maka setiap artikel yang masuk atau yang sobat kirimkan ke IDN Times
akan terlebih dahulu di moderasi. Jika dianggap dapat terbit, maka sobat dapat
menghasilkan uang dari artikel itu, yang akan saya jelaskan di bawah. Jika
belum, silahkan mencoba lagi dan berusaha lebih keras. Well, every dark cloud
has a silver lining.
Community: Write, Share, Gain
Tampilan Dashboard IDN Times Community |
Nah, berlanjut ke suatu hal yang sedikit berhubungan dengan
uang. Well, bukan apa -apa tapi biasanya uang selalu dapat menarik. Namun
bagaimanapun selain mencari uang, mari kita sedikit mengesampingkannya dulu dan
melihat manfaat lain dibandingkan dengan uang.
Seperti yang sebelumnya saya katakan bahwa sobat dapat
menjadi anggota Komunitas di IDN Times dan sobat dapat mengirimkan artikel
sobat untuk dapat membagikannya kepada banyak orang yang ada di Indonesia,
bahkan mungkin dunia. Mengapa tidak menggunakan blog pribadi saja yang notabene
jikas sobat publish langsung ‘live’ di internet? Well, ini juga sekalian
sebagai media untuk meninjau ulang dan mencoba kemampuan menulis sobat. Bagaimana
mungkin? Ya, tidak lain dan tidak bukan karena setiap artikel yang masuk ke IDN
Times akan dimoderasi dan jika artikel sobat berhasil melewati moderasi itu,
itu artinya sobat dan artikel sobat dapat dikatakan sebagai Sesuatu yang
menarik, berbobot, dan telah menepati aturan formal. Bagus bukan? Menyebarkan
informasi, bisa sekalian ngetes kemampuan menulis. Sambil menyelam, minum air.
Jadi sebenarnya format menulis di IDN Times terbagi menjadi
dua tulisan, yaitu Listicle dan Naration. Listicle adalah format tulisan yang
sobat buat jika sobat membuat artikel yang berisi beberapa list dengan gambar
pendukung. Jadi, jika sobat memiliki daftar aplikasi rekomendasi Android,
misalnya, sobat dapat menggunakan format artikel Listicle; atau sobat memiliki
beberapa tipe orang yang cerdas, dan sebagainya. Artikel-artikel seperti yang
saya sebutkan di atas dapat sobat tuliskan dengan format listicle. Berikut ini
adalah User Interface penulisan dengan format Listicle seperti dibawah.
Dan jika artikel sobat disetujui, maka artikel sobat kira-kira
akan seperti ini.
Diambil dari artikel: 7 Cara Menciptakan Waktu Sesibuk Apapun Kamu |
Sementara format tulisan Naration berisi artikel-artikel
sejenis sastra. Jika sobat Ingin mencoba untuk mengutarakan opini sobat tentang
suatu hal yang sedang viral belakangan ini, sobat dapat menggunakan format
penulisan seperti ini. Atau mungkin sobat suka membuat cerita dan/atau puisi?
Sobat dapat menuangkannya di sini, daripada disimpan sendiran saja, bukan?
Berikut inilah kira-kira User Interface penulisan dengan format Naration.
Jika artikel sobat telah di setujui, maka artikel sobat yang
menggunakan format Naration kira-kira akan seperti screenshot artikel yang ada
di bawah.
Diambil dari artikel: [Opini] Ketika KPK Dibiarkan Bekerja Sendiri |
Nah sekarang, mari kita kembali sedikit membahas tentang
gaji. Well, mungkin sudah berapa kali saya katakana kepada sobat tentang gaji
ini. Hanya saja, saya belum benar-benar menjelaskan, bukan? Ok, jadi, jika
sobat menjadi penulis di Komunitas IDN Times, maka sobat dapat menghasilkan
rupiah. Caranya? Simple, jika artikel Anda telah disetujui, maka setiap 100 orang
yang membaca artikel sobat akan di konversi menjadi 1 poin. Lalu, jika sobat
telah mendapatkan hingga 500 poin, maka sobat dapat menukarkannya menjadi uang
sejumlah Rp50,000. Jika sobat mendapatkan hingga 100,000 poin, maka sobat dapat
menukarkannya menjadi uang sejumlah Rp10,000,000. Menarik bukan?
Wait, wait, bukannya poin sebanyak itu agak susah untuk
didapatkan? Well, in my opinion, technically not really. Mengapa? Lihat saja
statistiknya. IDN Times telah dikunjungi sekitar 20 juta orang setiap bulannya.
Selain itu, IDN Times juga memiliki angka pageviews (jumlah halaman yang
dilihat) sekitar 90 juta kali perbulannya. Jadi, jika artikel sobat berhasil di
publish ke IDN Times, artikel sobat akan dilihat oleh kurang lebih 20 juta
orang dalam satu bulan. Jadi saya berpikir untuk mendapatkan angka 500 poin
sepertinya tidak sesusah itu. Susah, mungkin karena harus menelurkan artikel
berkualitas, namun jika berhasil, you got the money, my friends.
Sumber: IDN Times' Media Kit |
Oh ya satu lagi, beberapa hari belakangan ini, IDN Times mengadakan beberapa 'events' yang dapat sobat ikuti. Dengan beberapa syarat-syaratnya. Misalnya ada event yang jika sobat berhasil menerbitkan tiga artikel sains, sobat dapat dengan cuma-cuman mendapatkan 500 poin. Contoh lainnya, sobat bisa mendapatkan 100 poin langsung setelah sobat berhasil menerbitkan artikel yang viral di sekitar sobat. Got the money is a little easier, right? Untuk informasi lebih lanjut tentang events ini, silahkan sobat kunjungi link berikut ini: IDN Times Community Events.
Kekurangan
Setelah sedikit membahas tentang kelebihan IDN Media, dan
lebih tepatnya IDN Times, sekarang saya akan sedikit membahas tentang
kekurangannya.
Kekurangan yang saya hadapi adalah saat saya Ingin menulis
artikel di IDN Times. Waktu itu, saya beberapa kali Ingin menambahkan gambar
atau mengganti format tulisan. Namun, beberapa kali saya menekan tombol untuk
fungsi itu, tidak ada yang berubah pada teks dan atau preview. Misalnya begini, saat saya ingin merubah satu teks menjadi Heading (yang default-nya Normal), saya akan menekan tombol Heading dan mulai menulis. Namun, saat saya telah menekan tombol Heading dan mulai menulis, tidak ada perbedaan yang terlihat pada tulisan saya antara teks normal dan heading. Ini membuat saya
merasa kebingungan, apakah aksi yang sudah saya lakukan telah merubah artikel
saya. Well, mungkin tidak semua akan merasakan kekurangan yang sama atau
mungkin saya menggunakan browser yang mungkin tidak mendukung fitur interaktif
(untuk pilihan kedua saya benar-benar tidak yakin), namun tetap saja mungkin
IDN Times dapat sedikit memperbaiki User Experience pada halaman untuk menulis.
Hal itu akan membuat para penulis pemula seperti saya lebih merasa nyaman untuk
mengeluarkan setiap ide-ide yang ada di kepala kecil ini.
Mungkin hanya itu kekurangan yang saya dapatkan selama saya
menggunakan IDN Times belakangan ini. Sekecil itukah? Well, mungkin sementara
waktu hanya itu yang saya lihat. Untuk berbagai UX lainnya, seperti pengalaman
membaca berita, mengerjakan quiz, dan sebagainya, saya dapat menggunakannya dengan
lancar.
Oh ya, selain itu website ini terbilang lumayan ringan. Saya
beberapa kali mencoba untuk melihat performa website ini. Hasilnya? Website ini
dapat di load 100% setelah sekitar 10 detik. Lumayan lah. Mungkin ini juga
dapat menjadi saran untuk memperbaiki performa website agar lebih friendly
kepada kami yang menggunakan internet yang sering ngadat.
Kesimpulan
IDN Media, melalui IDN Times-nya ini memberikan pengalaman
yang menarik dalam menjelajah internet tanah air. Dengan berbagai kategori yang
diberikan, sobat dapat mencari informasi dengan mudah. Selain itu, berbagai
fitur yang diberikan, khususnya Community, membuat pengguna juga dapat masuk
dan ikut serta dalam menjalankan website ini. Pengguna dapat menuliskan
pikirannya dan mengirimkannya untuk dilihat oleh sekitar 20 juta orang setiap
bulannya. Jumlah yang sangatlah besar! Selain itu, artikel yang dapat masuk itu
juga dapat menghasilkan uang yang cukup untuk uang tambahan, setidaknya. Walaupun
begitu, website ini juga memiliki beberapa kekurangan, misalnya UX saat menulis
agak terganggu oleh karena beberapa fungsi tombol yang kurang interaktif. Selain
itu, berat website dan waktu load yang sudah lumayan namun dapat lebih di
kecilkan lagi.
Jadi, bagaimana dengan website ini? IDN Times, A Voice of
Millennials and Gen-Z. Semoga bermanfaat, and have a great day my friends!
Komentar