Fernayou Blog – Hai kawan FB, apakabs..?
Rasanya sudah lama
banget ya Fernayou gak update. Well, maaf untuk itu. Namun hari ini, saya akan
membahas sedikit kembali tentang Indonesia. Khususnya bagaimana kita dapat
mencintai Indonesia. Well, seperti yang biasanya pertanyaan yang sobat pernah
dengar, apakah sobat mencintai Indonesia? Mencintainya dengan sepenuh hati?
Namun benarkah itu?
Dalam ‘mini seri’
yang sebelumnya, saya sudah membuat tentang salah satu cara untuk mencintai Indonesia,
yaitu dengan mencintai rupiah yang merupakan mata uang nasional kita. Untuk
info lebih lanjut, sobat dapat lihat di link berikut: Jangan
Ngaku Cinta Indonesia Kalo Belum Cinta Rupiah!
Ok, balik lagi.
Selain mencintai mata uang nasional kita, kita dapat mencintai Indonesia ini
dengan menggunakan dan mencintai produk yang dibuat oleh anak bangsa, produk lokal,
produk yang sebenarnya dapat lebih baik dari pada produk impor. Untuk itu, di
artikel kali ini, saya akan sedikit membahas tentang bagaimana kita mencintai
produk lokal dan mengapa masyarakat kita masih sering memilih produk luar
dibandingkan lokal.
Mengapa Orang Lebih Memilih Produk Luar?
Namun, beberapa
orang mungkin akan bertanya saat kita berkata untuk mencintai produk lokal, “mengapa
harus?” atau akan mengatakan “ada produk luar yang lebih bagus, kenapa harus pakai
produk lokal?” Rasanya agak aneh dan agak terasa sedih saat mendengar beberapa
anak muda mengatakan hal tersebut. Dari perkataan-perkataan tersebut, kita
dapat melihat dan mungkin dapat menyimpulkan bahwa pikiran mereka sudah stuck pada produk luar dan selalu
berpikir bahwa produk luar lebih buruk. Namun pertanyaannya adalah, mengapa
mereka lebih memilih produk luar dibandingkan dengan produk lokal?
Setelah saya mencari informasi itu di internet, saya menemukan beberapa alasan mengapa masyarakat
Indonesia masih lebih suka memilih produk luar dibandingkan dengan produk dalam
negeri. Alasan pertama yang saya dapatkan adalah kualitas produk yang kurang. Memang, beberapa tahun belakangan ini,
kebanyakan masyarakat Indonesia berpikir bahwa produk dalam negeri memiliki
kualitas yang terbilang kurang jika dibandingkan dengan produk impor dari luar negeri.
Pada awalnya saya juga merasa bahwa kualitas produk kita masih sedikit
tertinggal dibandingkan dengan produk luar. Namun akhirnya, saya mulai dapat
merasakan kualitas produk Indonesia yang semakin meningkat. Oh ya, kualitas
produk juga dapat dilihat dari berapa anggaran yang digunakan untuk
meningkatkannya. Jika kita tidak mendukungnya dengan membeli atau mungkin
bahkan investasi di dalamnya, bagaimana caranya kualitas produk kita akan meningkat?
Alasan kedua yang
saya dapatkan adalah kemasan yang kurang
menarik. Ya, memang kita tidak seharusnya melihat sesuatu dari sampulnya
saja. Namun, bukan tidak mungkin dalam kehidupan sehari-hari, jika kita ingin
mencoba sesuatu, kita akan melihat tampilan luarnya terlebih dahulu. Begitu
juga dengan suatu produk, sebelum kita membelinya kemungkinan besar kita akan
melihat kemasan yang membungkusnya terlebih dahulu, apakah terlihat indah atau bahkan
mungkin berkelas. Jika saya cari informasi ini kembali, saya menemukan bahwa penjual
lokal melakukan hal ini untuk menekan biaya produksi dan menekan harga yang
dilepas di pasaran. Lagi-lagi, ini tentang masalah anggaran yang saya rasa mungkin
kurang kita ‘berikan’ kepada usaha-usaha lokal.
Alasan ketiga
yang saya temukan adalah kurangnya
inovasi produk. Ya, inovasi merupakan suatu hal yang perlu dilakukan untuk
berperang di pasar internasional. Sesuatu yang baru akan selalu terlihat
menarik di saat-saat awal. Untuk itu, inovasi produk sangat diperlukan. Namun,
menurut beberapa orang, mungkin inovasi yang dikeluarkan oleh produsen lokal
itu tidak sebanyak produsen luar. Namun, jika saya sedikit menerka-nerka, suatu
inovasi dapat ‘ditelurkan’ jika telah ada ide kreatif dan telah dilakukan
penelitian lebih lanjut. Kita punya banyak ide-ide kreatif dari para anak muda Indonesia,
namun sekali lagi, butuh uang untuk dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
mewujudkan ide itu. Well, you know the
answer.
Alasan keempat
dan mungkin terakhir yang saya temukan adalah lokasi yang kurang memadai. Maksud lokasi yang kurang memadai
disini adalah lokasi penjualan produk-produk lokal yang dirasa kurang
strategis. Beberapa produk luar menjual produknya di gerai-gerai ternama hingga
pusat perbelanjaan besar di tempat-tempat strategis. Jadi, pengguna yang ingin
menggunakan produk itu dapat dengan mudah pergi ke ‘pusatnya’ untuk membeli
atau sekedar menggunakan jasa itu. Nah, kalo masalah ini, saya sangat setuju. Mengapa?
Karena saya juga merasa produk lokal itu keren, namun rasanya sangat sudah untuk
mencari pusat dimana produk-produk itu dijual.
Solusi untuk Masalahnya?
Sebenarnya di
beberapa poin sudah saya sedikit sebutkan bahwa inti dari beberapa masalah itu
adalah anggaran atau dana yang digunakan untuk meningkatkan kualitas produk
lokal. Mulai dari produknya, penelitian, dan sebagainya. Ya, namun saya juga
pernah membaca bahwa Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mulai memperlihatkan bahwa
industri lokal mulai berkembang dengan adanya suntikan-suntikan dana dari
berbagai instansi, mulai dari pemerintah hingga swasta. Namun, satu hal yang
saya rasa masih belum mendapatkan solusinya, ya setidaknya sampai sebelum
artikel ini saya tulis. Yaitu, lokasi yang kurang memadai. Lantas, apa
solusinya? Keep reading folks!
Qlapa.com, Rumahnya Produk Handmade Indonesia
Inilah halaman web yang baru-baru ini saya ketahui. Sebenarnya saya mengetahuinya setidaknya sebulan yang lalu. Namun, saya mencoba untuk mencari tahu beberapa informasi tambahan sebelum saya mempublikasikannya disini. Jadi, halaman web Qlapa.com ini adalah halaman web jual beli daring (dalam jaringan) yang berisi berbagai produk buatan tangan asli Indonesia. Disini, sobat dapat melihat berbagai produk, mulai dari sepatu, baju, topi, buku, casing hp, jam tangan, tas, hingga beberapa kuliner. Produk yang dijual juga banyak banget. Ya, sampai waktu pertama datang saya merasa semuanya keren saja, untungnya dompet marah-marah waktu lihat saya belanja, jadi nggak banyak yang dibeli. Tapi jika sobat tertarik, tempat ini benar-benar keren karena banyak banget produsen yang sudah bergabung di Qlapa.com ini. Jadi, kerennya adalah sobat dapat membeli berbagai produk langsung dari pembuatnya. Halaman web dari Qlapa.com juga terbilang simple dan benar-benar mudah digunakan. Sobat dapat melihat tangkapan layar di atas. Sobat langsung diberikan highlight produk populer dan beberapa produk yang baru dirilis. Sobat juga dapat melihat-lihat melalui berbagai kategori yang diberikan di Qlapa.com (Lihat video di bawah). Atau mungkin sobat sudah tahu apa yang ingin dicari? Langsung saja ketikkan kata kunci barang itu di kolom pencarian.
Nah, konsep ini
juga memberikan berbagai kelebihan. Salah satu kelebihan yang unik yang saya
dapatkan adalah kita dapat meminta beberapa produk untuk dibuatkan custom sesuai apa yang kita inginkan. Produk
‘khusus’ ini dapat dengan mudah sobat temukan jika di gambar produk terdapat
tulisan “Customizable” (Seperti
gambar di samping). Salah satu contoh barang yang saya coba beli custom adalah
buku dari kayu asli (Gambar dibawah). Dari rasanya, kayu tersebut memang terasa
berkualitas. Dengan ukiran dari laser berdasarkan gambar yang saya pesan
benar-benar keren. Dan jujur, sudah lebih dari sebulan saya membeli buku custom
kayu tersebut, namun hingga artikel ini ditulis saya masih belum menggunakannya.
Rasanya sayang saja kalo mau dipake. Terlalu keren, unik.
Jadi itu dia,
suatu halaman web yang dapat menjadi one-stop-solution
untuk sobat yang mencintai produk Indonesia. Untuk sobat yang
#CintaProdukLokal namun masih belum menemukan tempat belanja atau suatu pusat
perbelanjaan khusus produk lokal. Dengan kualitas yang bagus, packing yang
bagus, dan kemudahan akses yang diberikan, saya benar-benar merekomendasikan
Qlapa.com ini sebagai tempat sobat untuk membeli barang-barang lokal.
Barang-barang lokal itu unik dan keren. Kenapa gak nyoba beli dulu? Kalo sudah ketagihan, baru tahu bagaimana kerennya
Indonesia kita ini. Yuk #CintaProdukLokal!
Sumber gambar cover: https://mantagisme.blogspot.co.id/2014/04/cinta-produk-kreatif-indonesia.html
Komentar