Fernayou Blog - Hai kawan FB. Hari ini adalah peringatan ulang tahun ke-40 untuk Monumen Nasional atau yang biasa dikenal Monas. Dan, tahukan anda? Bahwa Google juga ikut merayakan peringatan ini dengan memasang doodle atau yang biasa disebut Google Doodle gambar pembangunan Monas dalam tiga tahap. Anda dapat melihat gambarnya, hanya dengan mengunjungi laman Google.
Seperti yang anda tahu, Monumen Nasional atau yang biasa dikenal dengan nama Monas atau Tugu Monas adalah tugu nasional setinggi 132 meter yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan Monas ini dimulai dari tanggal 17 Agustus 1961 -atau saat ulang tahun Indonesia ke 15 tahun- hingga 12 Juli 1975 dan langsung diresmikan pada hari itu juga.
Sejarah Monumen Nasional.
Seperti yang anda tahu, Monumen Nasional atau yang biasa dikenal dengan nama Monas atau Tugu Monas adalah tugu nasional setinggi 132 meter yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan Monas ini dimulai dari tanggal 17 Agustus 1961 -atau saat ulang tahun Indonesia ke 15 tahun- hingga 12 Juli 1975 dan langsung diresmikan pada hari itu juga.
Sejarah Monumen Nasional.
Setelah pusat pemerintahan Republik Indonesia kembali ke
Jakarta setelah sebelumnya berkedudukan di Yogyakarta pada tahun 1950 menyusul
pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun
1949, Presiden Sukarno mulai memikirkan pembangunan sebuah monumen nasional
yang setara dengan Menara Eiffel di lapangan tepat di depan Istana Merdeka.
Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa
Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus membangkitkan
inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.
Pada tanggal 17 Agustus 1954 sebuah komite
nasional dibentuk dan sayembara perancangan monumen nasional digelar pada
tahun 1955. Terdapat 51 karya yang masuk, akan tetapi hanya satu karya
yang dibuat oleh Frederich Silaban yang memenuhi kriteria yang ditentukan
komite, antara lain menggambarkan karakter bangsa Indonesia dan dapat bertahan
selama berabad-abad. Sayembara kedua digelar pada tahun 1960 tapi
sekali lagi tak satupun dari 136 peserta yang memenuhi kriteria. Ketua juri
kemudian meminta Silaban untuk menunjukkan rancangannya kepada Sukarno. Akan
tetapi Sukarno kurang menyukai rancangan itu dan ia menginginkan monumen itu
berbentuk lingga dan yoni. Silaban kemudian diminta merancang monumen
dengan tema seperti itu, akan tetapi rancangan yang diajukan Silaban terlalu
luar biasa sehingga biayanya sangat besar dan tidak mampu ditanggung oleh
anggaran negara, terlebih kondisi ekonomi saat itu cukup buruk. Silaban menolak
merancang bangunan yang lebih kecil, dan menyarankan pembangunan ditunda hingga
ekonomi Indonesia membaik. Sukarno kemudian meminta arsitek R.M. Soedarsono
untuk melanjutkan rancangan itu. Soedarsono memasukkan angka 17, 8 dan 45,
melambangkan 17 Agustus 1945memulai Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia, ke dalam rancangan monumen itu. Tugu Peringatan Nasional ini
kemudian dibangun di areal seluas 80 hektare. Tugu ini diarsiteki oleh
Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961.
Pembangunan Monumen Nasional.
Pembangunan terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama, kurun 1961/1962 -1964/1965 dimulai
dengan dimulainya secara resmi pembangunan pada tanggal 17 Agustus 1961dengan
Sukarno secara seremonial menancapkan pasak beton pertama. Total 284 pasak
beton digunakan sebagai fondasi bangunan. Sebanyak 360 pasak bumi ditanamkan
untuk fondasi museum sejarah nasional. Keseluruhan pemancangan fondasi rampung
pada bulan Maret 1962. Dinding museum di dasar bangunan selesai pada
bulan Oktober. Pembangunan obelisk kemudian dimulai dan akhirnya rampung
pada bulan Agustus 1963. Pembangunan tahap kedua berlangsung pada
kurun 1966 hingga 1968 akibat terjadinya Gerakan 30
September 1965(G-30-S/PKI) dan upaya kudeta, tahap ini sempat tertunda. Tahap
akhir berlangsung pada tahun 1969-1976 dengan menambahkan diorama
pada museum sejarah. Meskipun pembangunan telah rampung, masalah masih saja
terjadi, antara lain kebocoran air yang menggenangi museum. Monumen secara
resmi dibuka untuk umum dan diresmikan pada tanggal 12 Juli 1975 oleh Presiden
Republik Indonesia Soeharto. Lokasi pembangunan monumen ini dikenal
dengan nama Medan Merdeka. Lapangan Monas mengalami lima kali penggantian
nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan
Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam
dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga. Pada hari-hari libur Medan
Merdeka dipenuhi pengunjung yang berekreasi menikmati pemandangan Tugu Monas
dan melakukan berbagai aktivitas dalam taman.
***
Sumber Gambar: Google
Sumber Artikel: Wikipedia: Monumen Nasional
Komentar