Langsung ke konten utama

Hands-on Chromium Based Microsoft Edge

Image Source: TechFaq.org
Fernayou Blog - Hi kawan FB!
Bagaimana kabarnya sejauh ini? Semoga baik-baik saja.
Beberapa bulan yang lalu telah ada kabar burung yang mengatakan bahwa Microsoft 'menyerah' dengan browser yang mereka ciptakan. Ya, seperti yang kita ketahui, Microsoft telah menciptakan browser baru yang mereka namakan sebagai Microsoft Edge. Browser ini merupakan browser baru setelah Internet Explorer dan menggunakan web engine baru yang mereka sebut sebagai EdgeHTML. Sejauh yang pernah saya gunakan, kemampuan Edge ini terbilang baik, bahkan dapat dikatakan sangat baik. Hanya saja, dalam beberapa kasus, engine EdgeHTML ini kadang tidak dapat memuat seluruh konten yang ada di web tersebut. Jadi, kadang harus beberapa kali di-reload untuk melihat website tersebut dengan baik. Mungkin hanya pengalaman saya saja. Namun, untuk user experience lainnya, misalnya bobot dan juga scroll dan beberapa fitur lainnya, Edge ini saya dapat katakan sangat baik.

Namun, setelah beberapa tahun hidup, Microsoft dikabarkan akan mengganti engine EdgeHTML tersebut dengan engine yang dibawa oleh Project Chromium, yaitu Blink. Ya, Anda tidak salah baca. Microsoft sendiri dikabarkan akan membuat Edge sebagai 'turunan' dari Project Chromium yang artinya akan bersaudara dekat dengan Google Chrome yang notabene merupakan 'musuh' Microsoft. Menarik memang melihat hal ini, karena Microsoft yang akhir-akhir ini benar-benar membuat produk-produknya menjadi open source benar-benar mengambil langkah yang benar-benar jauh, seperti sekarang ini.

Nah, setelah lama kabar tersebut lewat di kanal berita teknologi internasional, beberapa hari yang lalu terdapat aplikasi Microsoft Edge versi Chromium ini yang telah bocor. Memang, Microsoft membuka pendaftaran untuk mencoba versi Chromium dari Edge ini sebelum akhirnya menjadi final dan dirilis untuk versi Windows 10 selanjutnya. Namun, Microsoft tidak akan langsung membagikan link download untuk browsernya ini ke sembarang orang. Itu artinya, tidak semua orang akan dapat merasakan Edge baru ini sebelum dirilis secara official. Namun, 'kebocoran' yang telah tersebar di internet ini menjadikan sobat dapat mencoba browser ini sebelum rilis official. Nah, dalam artikel ini, saya akan sedikit membahas tentang browser ini, sejauh saya menggunakannya selamat kurang lebih 5 hari.

Tampilan Semi Chromium, Sebagian Besar Edge


Secara tampilan, untuk versi awal yang belum rilis official, tampilan browser ini dapat saya katakan semi Chromium. Mengapa? Karena beberapa elemen seperti misalnya tab maupun kotak search saya rasa masih mirip dengan Chromium. Namum, untuk icon dan tampilan menu, sangat terasa bahwa ini bukanlah browser Chromium. Untuk tampilan awal saja, Microsoft telah mengubahnya secara besar-besaran. Tampilan awal Edge versi baru ini sendiri dapat sobat sesuaikan dengan keinginan sobat, entah polos, tampilan biasa dengan Bing Wallpaper sebagai background, fokus pada News, atau 
custom. Sobat dapat melihat tampilan awal Edge ini di file gif di atas.

Untuk beberapa tampilan detail lainnya, seperti misalnya tampilan menu terlihat sudah sangat 'Edge' dan menurut saya termasuk cantik. Berikut ini adalah contohnya:
Dan seperti yang saya sebutkan, bahwa tampilan dari settings dan perangkatnya sendiri telah memiliki bahasa desain yang mirip dengan Fluent Design, walaupun saya pikir ini lebih kepada flat design dan dimiripkan ke Fluent. Berikut adalah contoh design settings dari Edge baru ini.
Untuk tampilan lain, misalnya seperti bookmark, downloads, extentions, dan sebagainya, sangat mirip dengan design settings.

Fitur Chrome + Edge

Yang saya suka dari browser 'hybrid' ini adalah beberapa fitur Chromium dan Chrome yang ditambahkan ke dalam browser ini. Tentu saja ini bukanlah hal yang membuat kaget sobat, karena dengan menggunakan code base yang sama melalui Project Chromium, tentu saja banyak fitur yang sama. Jadi, jika sobat menggunakan browser Chrome, maka sobat akan banyak menemui fitur-fitur yang sobat pikir seperti biasa, namun baru untuk pengguna Edge lama. Nah, salah satu fitur yang saya sangat suka adalah kemampuan untuk mendukung PWA (Progressive Web App), yaitu aplikasi web yang dapat berlaku layaknya native app. Beberapa situs telah mendungkung sistem ini, salah satunya adalah Twitter. Maka dari itu, saya mencoba untuk menginstall PWA Twitter melalui browser Edge baru ini. Berikut ini adalah cara dan tampilan PWA Twitter ini.
Seperti yang terlihat di atas, Twitter setelah diinstall akan memiliki jendelanya sendiri layaknya aplikasi native di Windows. Saya sendiri sebenarnya masih belum terlalu mendalami tentang sistem ini, namun jika dilihat kemungkinan kemudahan dalam penggunaan dan juga penghematan ruang akan berpengaruh terhadap sistem aplikasi ini. Ini terjadi karena seperti yang kita ketahui, kita tidak menginstall aplikasi itu secara full, melainkan seperti membuat 'shortcut' menuju website dari aplikasi itu.

Performa Masih Mirip dengan Chrome

Nah, salah satu hal yang membuat Edge unggul dari Chrome adalah performanya. Itu juga merupakan salah satu alasan mengapa saat Microsoft mengumumkan bahwa mereka akan menggunakan Blink (web engine for Chromium), para pengguna Edge mempertanyakan bagaimana selanjutnya performa dari Edge ini. Seperti yang kita ketahui, Chrome terkenal sebagai browser yang cepat namun boros RAM. Dalam menjalankan beberapa tab, browser ini telah memakan beberapa ratus MB RAM yang kita miliki. Ini tentu saja membuat beberapa pengguna Chrome yang menggunakan laptop dengan spesifikasi rendah merasa menggunakan Chrome terasa berat.

Nah, karena menggunakan code base yang sama dan menggunakan rendering engine yang sama, maka performa Edge baru ini pun sangat mirip dengan Chrome. Dalam load website sendiri sangat cepat. Apalagi dalam load website dari services Google, terasa sangat cepat dan smooth.

Hanya saja, untuk masalah RAM yang digunakan, saya rasa benar-benar mirip dengan penggunaan RAM dari Chrome sendiri. Terlihat dari penggunaan RAM kedua browser yang membuka halaman yang sama, yaitu Blogger dan YouTube. 
Terlihat dari angka tersebut, penggunaan RAM dari Google Chrome dan Microsoft Edge sangat mirip. Hanya selisih beberapa mega byte saja. Begitu juga dengan penggunaan disk dari kedua browser, terlihat sama persis. Untuk itu, sobat dapat menganggap Edge versi baru ini adalah Chrome dalam hal performa.

Oh ya, selain itu, Edge ini sendiri dalam melakukan scrolling di web saya rasa sangat kaku, seperti browser Chrome. Hal ini sangat berbeda dari browser Edge lama yang memiliki scrolling di web yang sangat smooth. Semoga hal ini dapat diperbaiki oleh Edge di versi official atau versi-versi setelahnya. 

Kesimpulan

Menurut saya, browser ini terbilang sangat cantik. Untuk tampilan awal dan performa awal dari versi baru Microsoft Edge terbilang sudah sangat baik. Dalam hal performa, mungkin masih sangat mirip dengan Chrome yang terkenal dengan kecepatannya namun haus akan RAM. Jika ditanya, apakah browser ini cukup untuk digunakan sehari-hari, saya pikir sudah lumayan cukup. Terlihat juga browser ini saya rasa sudah stabil dan dapat digunakan sehari-hari. 

Bagaimana? Apakah sobat juga tertarik untuk menggunakan browser Edge baru ini? Apakah sobat tertarik untuk mencobanya sebelum rilis official? Atau sobat akan menunggu versi stabil, yaitu versi rilis official browser ini? Bagikan semuanya di kolom komentar!
---
Semoga artikel ini bermanfaat untuk sobat, thank you and have a great day!

Update 30 Maret 2019

Karena masih dalam tahap awal dan benar-benar menggunakan code base Chromium, browser ini pun masih dianggap sebagai Chrome oleh beberapa website, khususnya Twitter dan website yang saya gunakan untuk cek browser apakah yang saya gunakan. Dari screenshot dibawah, terlihat bahwa Twitter mengirimi saya email untuk memberitahu saya bahwa ada orang yang telah login ke akun saya. Melalui email tersebut, mereka menyebutkan bahwa orang tersebut login menggunakan browser Chrome. Padahal, tentu saja orang itu adalah saya sendiri dan di saat itu, saya menggunakan Edge baru ini untuk login ke platform mereka.
Selain itu, saat saya mencoba untuk cek bagaimana website melihat browser saya, saya mendapatkan bahwa mereka menganggap browser yang saya gunakan sebagai Chrome 75.
Namun, untungnya tidak semua website. Salah satu website, dalam hal ini WhatIsMyBrowser.com berhasil mengenali browser ini sebagai Edge 75. 
Semoga saat rilis official dari browser ini, Microsoft telah kembali mengembalikan nama Edge sebagai identitas browser ini dalam berselancar di internet. Tidak terlalu penting, namun menurut saya sesuatu yang menarik saat sobat menggunakan browser yang dikenali yang sesuai dengan identitas aslinya di internet.

Update 31 Maret 2019

Jika sobat tertarik untuk langsung mencoba browser Microsoft yang baru ini, sobat dapat langsung menuju artikel berikut ini:
---
Note: Saya akan membagikan satu atau dua tips seputar browser ini setelah saya menemukan hal-hal yang menarik untuk dibahas di artikel-artikel selanjutnya. Selain itu, untuk link unduh browser ini akan saya berikan di artikel selanjutnya. Have a great day!

Komentar

Get 20% Off for Every MatteBlackEverythin Product by Using Discount Code MBENF20

Postingan populer dari blog ini